#DaisyDiaries : Life Update and Though: I'm back after i losing the precious ones..

Monday, January 11, 2016



Hallo Readers,



Akhirnya kesampaian juga nulis blog lagi :'), *sambil sapu2*. Udah lama banget saya ninggalin blog ini, sebulan full desember. Padahal udah janji gak akan writers block lagi, hiks. Buat yang penasaran kenapa saya ngilang dari dunia perbloggingan... hmm...,saya baru aja dapet musibah lagi tepat 5 hari sebelum ulang tahun saya yang ke seperempat abad di bulan Desember kemarin. Salah satu orang kesayangan saya, yakni Papa, harus berpulang ke pelukan Allah swt. Ya, mendadak memang tapi mendiang alm. papa saya memang sudah 2 tahun kebelakang sakit jantung. Lebih tepatnya IMA, infark miocard akut salah satu cabang penyakit jantung koroner.

Well, i believe Allah swt more loves him than mine :"). Sambil nulis ini saya juga berusaha terus untuk mengikhlaskan kepergian papa saya. Berat memang harus mengikhlaskan, tapi namanya juga hidup. Kalau yang Maha Kuasa sudah berkehendak, manusia bisa apa. Belajar menerima saja yang paling baiknya, right? Hanya menerimalah pilihan yang paling baik, melewati segala kepiluan ini.

Saya juga harus pintar-pintar menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang, karena orang yang biasa diajak kompromi dalam setiap pengambilan keputusan  besar dan kecilnya hidup saya sekarang gak ada dekat saya. Biasanya saya bakal minta pertimbangan papa saya kalau akan melakukan sesuatu. Seperti saya kuliah ke dunia medis, lanjut kuliah di Malang, kerja jadi enumerator, sampai akhirnya bekerja di perusahaan riset asing yang saya jalani. Semua pilihan memang ada di tangan saya karena saat beliau masih ada, Papa selalu menjelaskan banyak hal dari berbagai aspek. Seperti untung ruginya, resiko dan sebagainya. Dan apa yang saya putuskan, papa selalu percaya pilihan saya, dan mendukung penuh selama benefitnya lebih besar buat pribadi saya dibanding mudharatnya. Aaah,Ya Allah i miss him so much :(.

Di usia sekarang saya sadar, saya harus bisa lebih mandiri jadi pribadi yang bisa diandalkan. Menyakitkan memang, saya kehilangan sosok yang bisa mengerti apa adanya beserta kurang lebihnya saya. Tapi saya juga sepenuhnya sadar, rasa kehilangan ini temporer. Iya temporer, jika pada akhirnya saya bisa sepenuhnya ikhlas. Mudah atau sulit jalannya, saya harus bisa melewati ini. Karena kelak percaya atau tidak, setelah kehilangan manusia biasanya akan jauh bisa lebih belajar. dan hal itulah yang paling saya yakini sampai saat ini. 

Akhir kata saya mau nge quote kata dari salah satu novel tere liye, Rindu :

Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami? Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan? Tere Liye - Rindu

Sampai jumpa di post selanjutnya ya, saya bakal nulis review lagi kok ^^. Ditunggu ya my lovely readers :*. 


Thank You For Reading
Salam and much love,

All right reserved.
Do not copy paste without allowance

Or any permission from authors.

8 comments

  1. Innalillahi wa innailayhi rojiun :'( turut berduka cita Desty... Speechless. Hanya bisa berharap yang terbaik buat kamu dan keluarga di dunia dan akhirat, aamiin.

    ReplyDelete
  2. semoga papa nya di terima disisinya, amin...

    ReplyDelete
  3. Innalillahi wa innailayhi rojiun :'(

    ReplyDelete
  4. semoga amal dan ibadahnya diterima disisinya, tetep tegar ya mbak.. :'(

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah mampir dan comment ya :)
Jangan spam dan link hidup diantara kita ya, karena bakal aku hapus.