My (Latepost) Preggo Story Part 4 : Skincare Routine Saat Hamil

Monday, October 7, 2019


Ada cerita lucu sih selama hamil baby y setahun lalu. Saya yang basically suka skincare dan makeup, mendadak kehilangan rasa suka sama dua hal itu. Apalagi kalau pakai make up, duh gak tahu deh, pasti selalu ada sugesti kaya badut atau ondel-ondel. Risih aja gitu setiap udah dandan :(. Padahal orang sekitar, kaya suami dan mama saya nggak ada yang bilang aneh. Normal-normal aja katanya. Jadi pas hamil, saya dandan itu pas ke kondangan aja. Selebihnya ya blas aja polosan saja, ahahaha.

Entah bawaan hamil anak laki-laki mungkin ya, saya jadi malesan gitu. Walaupun untuk skincare- an masih bisa dipaksa jalan terus, apalagi pakai sunscreen. Setidaknya rapi dan nggak kelihatan lusuh banget. Cuma ya orang dikantor sih bilangnya saya bawaannya lusuh karena resiko hamil anak cowok, memang bawaan ke ibunya jadi hilang cantik perempuannya.

Maka dari itu, saya resmi jadi ibu-ibu yang nggak kebagian pregnancy glowing. Jadi cantik saat hamil itu, buat saya hanya ungkapan belaka, ahaha. Tapi nggak apalah, yang penting masih rajin skincare yang basic deh. Tujuannya ya maintain kulit supaya tetep sehat dan bersih.

Disclaimer aja masalah kulit saya hamil itu cenderung mudah banget kering dan teksturnya berasa kasar. Karena postingan ini hanya sharing pengalaman pribadi saja ^^. Soalnya kondisi kulit saat hamil setiap orang itu unik dan berbeda. Terutama untuk buibu yang hamil kondisi kulitnya lagi berubah ekstrim. Alangkah aman dan bijak untuk konsultasi aja ke dokter kandungan, demi aman buat ibu dan juga si kecil yang ada di kandungan :).

Rules saya saat skincare saat hamil ada beberapa poin.

1. Go For Phisycal Exfoliant dan Puasa Exfoliant Toner, Terutama BHA. 

Sebelum tahu sedang hamil, saya pemakai tulen BHA toner dari brand korea. Kulit saya termasuk yang cocok dengan bha, dan rutin pakai demi bisa mengurangi jerawat. Meskipun bha toner nya punya konsentrasi rendah, yakni kurang dari 2%. Meskipun katanya konsentrasi < 2% itu aman buat bumil, saya cari aman deh stop dulu saja. Saat itu saya lebih memilih physical exfoliant saja.

Sayangnya saya saat itu nggak kepikiran untuk pakai AHA atau PHA karena pilihan produknya dikit dan cendrung mahal. Nggak sebanyak sekarang, produk AHA dan PHA nya punya banyak pilihan, hiks. Tapi kalau nanti (gak janji, entah kapan yaa, lol) hamil lagi, saya mau pakai exfoliating toner dari AHA atau PHA aja deh.

2. Tidak Memakai Produk Pemutih atau Ada Whitening Agent.

Kalau ini mah saya milih ikutin kata dokter obgyn untuk menghindari aja. Saya nggak hapal semua ingredient lain yang kurang dianjurkan saat hamil, selain mercury, hyroquinon dan retinol. Kalau rajin, bisa tinggal cek ingredients di  Codsna, Skincharisma, dan website BPOM. Sebagai gantinya yah, pakai yang brightening aja. Toh, saya nggak butuh putih, tapi butuh kulit yang sehat dan glowing kaya kue nastar apapun skintonenya, haha.

3. Tidak Pakai Obat Jerawat.

Harus diakui saat hamil baby y, muka saya less acne and less clogging pores. Padahal tadinya gampang banget buat komedo, whiteheads, dan jerawat yang batu dan kecil. Jarang jerawatan bukan berarti nggak ada sih, sesekali masih suka muncul kok gengs :). Jadi kalau ada jerawat kecil, saya milih dibiarin aja atau pakai produk acne patch supaya jerawatnya cepet matang. Itupun selama 9 bulan kehamilan hanya terpakai < 5 kali saja :).

4. Fokus ke Hydarating dan Protecting.

Hal yang sekarang di highlight banyak skincare guru yakni hydrating dan protecting. Karena ya itu, skin barier yang baik dan terhidrasi itu adalah koentji. Berlaku buat siapa saja, tak terkecuali ibu hamil. Seperti yang saya bilang sebelumnya, semales-malesnya saya pakai skincare, step hydrating dan protecting pasti dikerjain. Hydrating toner dan sunscreen itu setiap hari harus terpenuhi, terutama saya juga memang kerja kantoran yang pasti terpapar matahari.



Produknya apa saja bakal saya share sekarang sekaligus mini review nya, simak terus yaa :)

1. Face Cleanser




Pas hamil saya belum melakukan tahap double cleansing, karena memang kulitnya agak kering. Entah kenapa kalau terlalu banyak cleanser itu bikin muka lebih terasa kering dan ketarik rasanya. Fyi, karena tadinya kulit saya normal to oily garis keras yang biasa minyakan belum pernah merasa kalau pakai cleanser tertentu itu bikin ketarik.

Jadi ada 2 cleanser yang saya rasa cukup nyaman di kulit saya yang transisi saat itu. Ada Wardah Aloe Hydramild Facial Wash dan Mustika Ratu Sabun Mutiara. Tapi yang jadi daily routine saya itu Wardah Hydramild Facial Wash, saya sampai habiskan 2-3 tube besar selama hamil. Padahal saya beli ini asal comot aja tadinya di supermarket. Tentunya nggak ada ekspekstasi berlebihan, cuma butuh kulit lembut aja.Meskipun di akhir-akhir saya juga cicip Cetaphil Gentle Cleanser.

Facial wash hydramild ini rasanya enak banget, lembap di muka dan imho busa nya nggak terlalu foamy. Tidak bikin kering sama sekali. Jadi ya, si facial wash ini jadi andalan banget saat di pakai di am dan pm skincare routine saat kulit kering. Saking sukanya, sekarang udah repurchase lagi sih yang versi kecil buat back up kalau kulit kering lagi.

Nah, kalau Mustika Ratu Sabun Mutiara ini saya pakainya kalau kulit jadi agak rewel alias lagi banyak whiteheads dan jerawat kecil. Sabun ini saya tahu dari mama saya, karena ini sabun legend katanya yang ampuh buat menumpas jerawat di muka. Setuju memang kalau klaim menumpas jerawat dan whiteheads, walaupun sayangnya bikin muka cukup ketarik setelahnya. Tapi kalau ada yang lagi jerawatan dan mungkin lagi nggak hamil pun bisa di coba loh sabun ini. Karena ya sebagus itu memang buat mengurangi jerawat.

2. Hydrating Toner




Selesai cumuk (cuci muka), saya lanjut ke tahap selanjutnya yakni hydrating toner. Hydrating toner yang saya gunakan yakni dari Hada Labo Gokujyun Toner. Toner ini punya tekstur seperti air dan tanpa pewarna serta pewangi. Sesuai klaim nya banget, jadi memang ramah dan aman untuk kulit sensitif sekalipun.

Karena kondisi kulit saat hamil memang kering, toner ini bisa bekerja optimal di kulit. Optimal dalam hal melembapkan, dan tekstur kering di wajah saya pun cukup berkurang. Toner ini pun nggak bikin muka minyakan, karena menyerap dengan baik di kulit. Cara pakainya pun hanya di tuang di telapak tangan dan tinggal di tap ke muka, voilla selesai.

Sedikit curhat tadinya saya love-hate relationship sama hydrating toner ini. Awal pemakaian, toner ini sukses bikin jerawat kecil 2 buah. Setelah jerawatan reda, sekitar 2 minggu lebih saya pun memberi kesempatan kedua untuk  toner ini. Surprisingly, malah  gak apa-apa, dan gak ada jerawat muncul lagi. Akhirnya, ngeh sih kalau saya purging.

Selesai purging, saya jadi suka sama hydrating toner hada labo gokujyun ini. Kulit berasa improving banget karena kelembapanya terjaga. Pori-pori di muka ini, jadi agak langsingan dan wajah jadi nggak gampang berminyak. Harganya pun terjangkau, karena dibawah 50ribu saja.

3. Moisturizer dan Sunscreen 



Step yang ini sebenernya udah pada saya review barangnya di blog ini, hehe. Malah untuk sunscreen nya saya memang repurchase 2 tube sejak yang di posting ini habis, hehe. Memang sulit buat saya untuk move on dari sunscreen jepang, khususnya Biore UV Aqua Rich.

Baca juga : Biore UV Aqua Rich

Untuk moisturizer saya cuma cicip 2 brand aja, Adoree Paris dan juga Safii. Lagi-lagi yang Adoree Paris pernah saya review juga diblog, hehe.

Baca juga : Adoree Paris Rice Face Cream

Setelah habis Adoree Paris, barulah saya pindah ke Safii Brightening Day Cream varian Naturally Bright yang Mangoosteen. Seingetku, pakai ini saat masuk ke trimester 2 deh, pokoknya sudah habis sekitar 3 jar. Pelembab ini formulanya enak, ringan, dan cepet menyerap dikulit. Sebenernya ini varian di sasar Safii buat remaja, tapi bumil seperti akutu aja cocok-cocok aja pakai ini. Ingredient nya pun nggak ada yang dilarang, mana ini juga halal jadi lebih aman lagi.

4. Powder dan Lip Product

Setelah skincare-an saya biasanya hanya pakai bedak tabur saja. Bedak tabur yang lebih sering dipakai ya yang dari Revlon ketimbang Ponds BB Powder. Saya nggak terlalu suka sama baunya Ponds BB Powder sih, kayak bau apek gitu.  Padahal finishnya lumayan bagus, nggak matte banget.

Revlon Loose Powder yang saya pakai itu shade Creamy Peach. Untuk bedak tabur dari Revlon, saya masih agak so-so. Formulanya ringan, undertone nya peach, finishnya nggak matte banget. Daya tahannya lumayan kalau kulit yang tipe nya kering, kalau di kulit berminyak kurang nampol. IMHO, butirannya agak kurang halus. Jujur, masih belum ingin repurchase dan lagi menjajal ke bedak tabur lainnya sih, hehe.

Segini aja sih, dandanan kalau lagi jadi bumil kemarin, hehe. Untuk lip product saya cuma pakai lip balm yang tinted aja dari Burst Bees. Ini pun saya repurchase di shade yang sama, karena ya saya ngerasa pede-pede aja pakai warna ini. Mungkin baby y nggak suka ibunya terlalu lenongan banget pas hamil, hehe.

Baca juga : Burt's Bees Tinted Lip Balm Hibiscus

5. Physical Exfoliator



Nah, kalau ini optional banget, karena saya nggak pakai ini setiap hari. Physical exfo itu saya hanya pakai 2-3x/minggu saja. Memang sih, banyak yang bilang kalau chemical exfoliant itu lebih baik dari physical tapi balik lagi ke pasal awal, saya mencoba pilih yang lebih safe buat bayi. Produk yang saya gunakan ini ada 2, St. Ives Fresh Skin Apricot Scrub dan juga Zoya Exfoliator Gel. Keduanya saya pakai selang-seling, gimana mood. Hasilnya sendiri sama-sama menghaluskan tekstur kulit

Buat skincare malam, saya nggak pakai apa-apa,cukup cuci muka saja yang bersih. Soalnya saya biasanya mual banget di malam hari, dan gampang banget ngantuk. Jadi bisa dibilang pas hamil jarang begadang. Malam itu beneran dipakai buat pol istirahat, main social media pun jarang karena skip pengen bobo lebih awal.


Nah buibu yang lain tim apa. Tim tetep rajin skincare-an atau malah jadi suka dandan karena kebagian pregnancy glowing? Mungkinkah ada yang kaya saya, yang malas dandan dan skincare. Share juga yuk di kolom komentar ^^.

All right reserved.
Do not copy-paste without allowance 
Or any permission from authors.


1 comment

  1. Skincare during pregnancy is a very complicated occupation. Most of women don't even pay attention on it. But, I am sure, this information will be useful for some women.

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah mampir dan comment ya :)
Jangan spam dan link hidup diantara kita ya, karena bakal aku hapus.